top of page

Mahasiswa Dikeroyok OTK, DEPERMA FEB UPRI Makassar: Kampus Bukan Tempat Premanisme!

  • Gambar penulis: Redaksi Media Gempa
    Redaksi Media Gempa
  • 26 Agu
  • 2 menit membaca

ree

MEDIAGEMPAINDONESIA.COM | Makassar, 23 Agustus 2025 – Insiden pengeroyokan yang dialami salah seorang mahasiswa Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar beberapa hari yang lalu mendapat kecaman keras dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DEPERMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPRI Makassar. Peristiwa yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) tersebut bahkan disebut-sebut turut melibatkan salah satu oknum security kampus berinisial S. Kasus ini memicu keresahan mahasiswa karena dianggap mencederai rasa aman di lingkungan pendidikan tinggi.


Aslan Octari, selaku Ketua Umum DEPERMA FEB UPRI Makassar dalam keterangannya menegaskan bahwa kampus semestinya menjadi ruang aman, nyaman, dan beradab bagi mahasiswa, bukan arena praktik kekerasan maupun tindakan premanisme. Menurutnya, insiden tersebut tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga merusak marwah perguruan tinggi sebagai ruang akademik yang seharusnya menjunjung tinggi nilai intelektualitas, demokrasi, serta kebebasan berekspresi.

ree
“Kami mengecam keras tindakan tidak beradab ini. Kampus adalah rumah intelektual, tempat menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan membangun peradaban, bukan tempat bagi aksi kekerasan. Kami menolak segala bentuk praktik premanisme yang mencederai semangat akademik,” tegas Aslan dalam orasinya.

DEPERMA FEB UPRI Makassar juga mengingatkan bahwa tindakan kekerasan jelas bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya Pasal 6 huruf d, yang mewajibkan perguruan tinggi menciptakan suasana akademik yang sehat, aman, inklusif, dan beretika. Dengan demikian, peristiwa pengeroyokan di dalam kampus adalah pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip hukum maupun etika akademik.


Kecaman DEPERMA FEB UPRI juga diperkuat dengan pemikiran para tokoh bangsa. Soe Hok Gie, dalam catatan hariannya, pernah menulis: “Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan.” Kutipan ini dipahami mahasiswa sebagai seruan moral agar kampus tidak tunduk pada praktik kekerasan dan kemunafikan birokrasi yang membiarkan premanisme tumbuh. Sementara itu, Ki Hajar Dewantara dalam semboyannya “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” mengingatkan bahwa pemimpin dan institusi pendidikan harus memberi teladan, membangun semangat, dan memberikan perlindungan bagi generasi muda.


Dengan merujuk pada pesan kedua tokoh tersebut, DEPERMA FEB menuntut pihak universitas segera mengambil langkah tegas, transparan, dan tanpa kompromi terhadap pelaku maupun oknum yang terlibat. “Apabila kasus ini dibiarkan, maka rasa aman sivitas akademika akan terkikis dan menodai citra universitas,” ujarnya salah satu pengurus DEPERMA FEB UPRI.

ree

Lebih lanjut, DEPERMA FEB UPRI Makassar mendesak pihak universitas segera mengambil langkah tegas, transparan, dan adil dalam menangani kasus ini. Mereka menuntut agar seluruh pihak yang terlibat, termasuk oknum internal kampus, diproses secara hukum tanpa adanya toleransi sedikit pun. “Jika kampus gagal memberikan ketegasan, maka hal ini dapat menciptakan preseden buruk dan mengancam rasa aman seluruh civitas akademika yang ada di lingkungan kampus,” tambahnya.


Sebagai penutup, Ketua Umum DEPERMA FEB UPRI Makassar mengajak seluruh elemen mahasiswa Universitas Pejuang Republik Makassar untuk memperkuat solidaritas, menjaga marwah perguruan tinggi, dan menolak segala bentuk kekerasan.


“Kami berkomitmen menjadikan kampus ini sebagai zona damai, bebas dari intimidasi, kekerasan, maupun premanisme. Persoalan apa pun harus diselesaikan dengan cara-cara bermartabat melalui dialog, musyawarah, dan mekanisme hukum yang berlaku,” pungkasnya.

Insiden ini diharapkan menjadi momentum bagi pihak kampus dan mahasiswa untuk bersama-sama menciptakan lingkungan akademik yang benar-benar aman, kondusif, dan sesuai dengan cita-cita luhur pendidikan tinggi.


-RED.

bottom of page