top of page

PERKUAT EKONOMI LOKAL, DEPUTI KEMENPAREKRAF GELAR “WORKSHOP SAHABAT KRIYATIF” DI GOWA

  • Gambar penulis: Ridwan Umar
    Ridwan Umar
  • 4 hari yang lalu
  • 2 menit membaca
ree

PERKUAT EKONOMI LOKAL, DEPUTI KEMENPAREKRAF GELAR “WORKSHOP SAHABAT KRIYATIF” DI GOWA



Gowa, 19 November 2025 – Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Bareka) Republik Indonesia secara resmi membuka “Workshop Sahabat Kriyatif” yang ditujukan khusus bagi para pegiat industri kriya di wilayah Sulawesi Selatan. Acara ini berlangsung di Hotel Celebes Malino, Kabupaten Gowa, dan dijadwalkan selama satu hari penuh.



Workshop ini diselenggarakan dengan tujuan utama meningkatkan daya saing produk kriya lokal sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di daerah tersebut. Hadirnya workshop diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan keterampilan praktis kepada peserta, mulai dari inovasi desain, manajemen produksi, hingga strategi pemasaran digital yang efektif.



Salah satu momen puncak acara adalah sesi inspirasi yang menghadirkan Hj. Rismawati Kadir Nyampa, ST, MH, sebagai pembicara dan motivator. Kehadiran beliau disambut antusias oleh para peserta, mengingat rekam jejaknya yang inspiratif dalam dunia wirausaha dan pengembangan masyarakat.



Menurut perwakilan Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenparekraf/Bareka, kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah pusat untuk memastikan bahwa pelaku UMKM kriya dapat beradaptasi dengan perubahan pasar dan memanfaatkan potensi bahan baku lokal secara maksimal.



“Industri kriya memiliki peran vital dalam pelestarian budaya sekaligus penggerak ekonomi kerakyatan. Melalui Workshop Sahabat Kriyatif ini, kami berharap dapat mencetak pengrajin‑pengrajin yang tidak hanya terampil, tetapi juga cakap secara bisnis dan siap bersaing, baik di pasar domestik maupun global,” ungkap narasumber dari Kemenparekraf/Bareka dalam sambutannya.



Puluhan peserta yang merupakan pengrajin dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan terlihat antusias mengikuti sesi materi dan praktik. Mereka mendapatkan kesempatan untuk berjejaring dan berbagi pengalaman, yang merupakan aspek penting dalam pengembangan komunitas kreatif.



Pemilihan lokasi di Kabupaten Gowa, khususnya Malino, juga diharapkan dapat menginspirasi para peserta dengan kekayaan alam dan budaya lokal yang melimpah, menjadi sumber ide tak terbatas untuk produk kriya unggulan mereka.



Diharapkan setelah mengikuti workshop ini, para pegiat kriya Sulawesi Selatan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar mereka secara signifikan.


( Mgi/Ridwan )

 
 
bottom of page