zainal Munirang
Ketua DPP Lsm Gempa Indonesia Angkat Bicara "Jangan Terlena Survei Tinggi Pilkada Gowa"
Gowa Sulsel - Ketua umum DPP LSM Gempa Indonesia, Amiruddin SH Karaeng Tinggi, mengingatkan para calon bupati dalam Pilkada Gowa untuk tidak terlena dengan hasil survei yang menunjukkan angka tinggi.
Dalam pernyataannya, Amiruddin menegaskan bahwa hasil survei bukanlah jaminan kemenangan, terutama di Gowa yang sejak adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung selalu dianggap sebagai "zona merah" ( Minggu 1 September 2024 ).
“Gowa selalu menjadi medan pertarungan sengit dalam setiap Pilkada. Meskipun tidak ada calon petahana (incumbent) yang ikut serta kali ini, kita tetap harus waspada. Survei hanyalah potret sesaat yang bisa berubah kapan saja,” ujar Amiruddin.
Ia juga menyoroti pentingnya memahami dan mematuhi aturan serta regulasi yang berlaku, termasuk Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), dan peraturan-peraturan KPU lainnya. Amiruddin menekankan bahwa meskipun Gowa adalah kabupaten yang memiliki infrastruktur pemerintahan yang cukup lengkap, para calon tetap harus menunjukkan komitmen mereka terhadap aturan main yang berlaku.
“Jangan sampai karena merasa unggul dalam survei, kita mengabaikan aturan main yang telah ditetapkan". Gowa adalah wilayah yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang bijak serta penuh kehati-hatian dalam mengarahkan kebijakan, termasuk dalam konteks pilkada, tambahnya.
Amiruddin mengajak semua pihak untuk menjaga integritas dan semangat demokrasi, serta memastikan proses Pilkada berjalan dengan jujur dan adil. “Saya mengajak semua calon dan tim sukses untuk bermain bersih dan mengikuti aturan. Mari kita jadikan Pilkada Gowa sebagai contoh pelaksanaan demokrasi yang bermartabat dan berkualitas,” kata Amiruddin.
Dengan demikian, Pilkada Gowa yang dikenal dengan dinamika politiknya yang ketat dan kompetitif diharapkan dapat berjalan lancar, transparan, dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar diinginkan oleh masyarakat tutupnya.
MGI/ Ridwan Umar.
Comments