Nasib Honorer Gowa: Mengabdi Tanpa Kepastian, Gempa Indonesia Meminta DPRD Gowa jadwalkan Segera RDP
- Ridwan Umar
- 2 hari yang lalu
- 1 menit membaca
Nasib Honorer Gowa: Mengabdi Tanpa Kepastian, Gempa Indonesia Meminta DPRD Gowa jadwalkan Segera RDP
GOWA – Ratusan tenaga honorer Kabupaten Gowa kembali menjerit. Meski telah mengabdi belasan tahun, nasib mereka hingga kini masih menggantung tanpa kejelasan. Bersama DPP Gempa Indonesia, para honorer non-database berencana melakukan upaya terakhir dengan mendesak DPRD Gowa menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Gowa.
Wakil Ketua Umum DPP Gempa Indonesia, Ari Paletteri, menegaskan pihaknya telah melayangkan permintaan resmi agar jadwal RDP segera ditetapkan. Menurutnya, suara para honorer tidak boleh lagi diabaikan.
“Kami meminta DPRD Gowa, khususnya Komisi IV, segera menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat untuk memperjuangkan nasib honorer yang tidak terdata di BKN. Jangan biarkan mereka terus mengabdi tanpa kejelasan,” tegas Ari Paletteri.
Dua Poin Tuntutan DPP Gempa Indonesia dan Honorer Non-Database
1.Mengusut tuntas hilangnya data tenaga honorer di pangkalan data BKN yang membuat ribuan honorer tercecer dan tidak bisa diusulkan.
2.Mengusulkan pengangkatan PPPK paruh waktu non-database, sesuai aturan Surat Edaran terbaru dari KemenPAN-RB tentang mekanisme pengangkatan PPPK paruh waktu, yang memberi peluang bagi tenaga honorer meski namanya tidak tercantum di database BKN.
Fenomena hilangnya data honorer ini menimbulkan kecurigaan adanya indikasi kelalaian atau permainan oknum. DPP Gempa Indonesia menilai DPRD Gowa harus menunjukkan keberpihakan nyata terhadap rakyat dengan menuntaskan persoalan ini.
“Banyak honorer sudah belasan tahun mengabdi, ada yang guru, staf lurah, hingga tenaga administrasi. Mereka sudah berkorban, tapi justru diperlakukan tidak adil. Jangan biarkan keringat mereka terbuang sia-sia,” keluh salah seorang tenaga honorer yang ikut menyuarakan aspirasi.
( Mgi/Tim )
