top of page

Ketua DPP LSM Gempa Indonesia Apresiasi Diskografi Dan Dialog Budaya MBS Dengan Tema " Penjaga Budaya dan Peran Kunci Komunitas Perawat Pusaka "

  • Gambar penulis: Redaksi Media Gempa
    Redaksi Media Gempa
  • 24 Agu 2024
  • 2 menit membaca

MEDIAGEMPAINDONESIA.COM, GOWA - Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, Metologi Bumi Sulawesi MBS) mengadakan kegiatan rutin diskusi dalam bentuk Diskografi dan Dialog Budaya yang bertemakan "Menjaga Budaya, Merawat Pusaka."


Kegiatan ini kali ini berfokus pada peran penting komunitas perawat benda pusaka dalam melestarikan warisan budaya Sulawesi.


Acara yang digelar di Cafe CDL jalan Usman Salengke, Sungguhminasa Jum'at,23 Agustus 2024 ( malam) ini dihadiri oleh berbagai tokoh komunitas benda pusaka, penggiat budaya, sejarawan, dan masyarakat adat dari berbagai daerah di Sulawesi antara lain H.Muh.Hatta Hamzah Karaeng Gajang.Dr.Syamhari M. Pd., Karim Mappalewa dan Kamaluddin Daeng Narang yang masing-masing sebagai narasumber.


Dalam sambutannya, Direktur Metologi Bumi Sulawesi ( MBS) Iwal Achmadi menekankan pentingnya peran komunitas lokal dalam menjaga nilai-nilai dan tradisi leluhur.


" Badik yang merupakan salah satu benda pusaka bukan hanya sebuah senjata, tetapi juga simbol identitas dan kehormatan masyarakat Sulawesi. Oleh karena itu, pelestarian badik merupakan bagian penting dari menjaga warisan budaya kita,ā€ ujar Iwal


Selama acara berlangsung, diadakan berbagai kegiatan seperti tanya jawab oleh peserta pemerhati benda pusaka yang diwariskan oleh pendahulu kita.


Diskusi panel mengenai strategi pelestarian budaya di era digital. Salah satu yang menarik perhatian adalah pembahasan tentang pamor dari para pemerhati badik tentang penempaan dan memperlihatkan proses pembuatan jenis pusaka dengan teknik tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.


Acara ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat peran komunitas perawat pusaka badik sebagai penjaga tradisi dan budaya. Banyak generasi muda yang hadir untuk belajar dan mengenal lebih dekat tentang badik dan maknanya dalam kehidupan masyarakat Sulawesi.


Salah satu peserta mengungkapkan, " Ingin lebih memahami sejarah dan budaya leluhur Bugis Makassar dan acara seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa tradisi kita tidak hilang."


Dengan adanya acara ini, diharapkan akan semakin banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang tertarik dan berkomitmen untuk melestarikan budaya lokal.


Direktur Metologi Bumi Sulawesi berencana untuk terus mengadakan acara serupa dimasa mendatang guna memperkuat kesadaran budaya dan menjaga warisan pusaka badik dan benda pusaka lainnya bagi generasi yang akan datang, tutupnya.


MGI/Ridwan Jaga.

Ā 
Ā 
bottom of page