Dugaan Kasus Korupsi Melibatkan Rekanan, dan Kepsek Pembangunan Kelas Baru di SMP NEGERI 4 Satap Malengu Bontolempangang !!!!
- Zainal Munirang
- 24 Feb
- 1 menit membaca

Gowa, 24 Februari 2025 - Dalam sebuah investigasi Tim Media Gempa Indonesia menghimpun sejumlah oknum yang diduga terlibat dalam praktik korupsi yang merugikan negara dalam proyek pembangunan kelas baru di sebuah sekolah negeri di daerah ini.
Proyek yang dibiayai oleh dana APBN tersebut diduga diselewengkan oleh oknum-oknum, dalam hal ini rekanan pelaksana CV QIANA NAVEEZA, dan Kepala sekolah SMP Negeri 4
Satap Malengu Bontolempangang, sehingga pembangunan yang direncanakan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan ini malah terhambat.
Sumber yang terlibat dalam investigasi mengungkapkan bahwa ada dugaan manipulasi dalam pelaporan, dimana CV.Qiana Naveeza melakukan manipulasi, pekerjaan yang belum selesai 100 persen pun sudah ditanda tangani oleh kedua belah pihak, baik kepsek SMP Negeri 4 Bontolempangan satap malengu, maupun CV. Qiana Naveeza.
Dugaan praktik korupsi ini mulai terungkap setelah Tim investigasi Media Gempa menemukan beberapa kejanggalan dalam tahapan pembangunan kelas baru ini, bangunan belum sampai 100 persen.
Kami berharap pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, baik inspektorat, dan Aparatur Penegak hukum.
Lebih lanjut untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam penyalahgunaan dana publik tersebut.
"Kami sangat menyesalkan adanya kejadian seperti ini. Proyek pembangunan kelas baru seharusnya digunakan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar dengan baik, bukan malah menjadi ajang penyalahgunaan anggaran," ujar Zainal Munirang, yang memimpin langsung investigasi ini.
Kami kembali menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan anggaran publik, khususnya dalam sektor pendidikan yang seharusnya mengutamakan kepentingan anak-anak bangsa. Pemerintah diminta untuk memastikan bahwa setiap proyek pembangunan yang melibatkan dana rakyat tidak disalahgunakan demi kepentingan pribadi.
Kasus ini pun menjadi peringatan bagi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan anggaran negara, agar lebih transparan dan akuntabel, demi tercapainya tujuan pembangunan yang sesungguhnya.
REDMGI/ BangEnal.






















































