Ketua DPD Sultra LSM Gempa Indonesia Sultra Soroti Pemerintah Terkait Seringnya Banjir di Kota Kendari !!!!

Kendari 28Januari 2025– Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 1 LSM Gempa Indonesia, Abd.Rahman menyoroti pihak pemerintah terkait seringnya banjir yang terjadi di beberapa titik di Kota Kendari. Menurutnya, permasalahan banjir ini harus segera ditangani secara serius karena berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
Dalam keterangannya, Rahman (Umang) menyampaikan bahwa banjir yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga akibat buruknya sistem drainase dan kurangnya perhatian terhadap pengelolaan lingkungan.
"Kami melihat bahwa banjir ini menjadi permasalahan yang terus berulang setiap tahun. Ini menunjukkan adanya kelemahan dalam perencanaan dan penanganan infrastruktur kota," ujar Ketua DPD1 LSM Gempa Indonesia Sultra
Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap pembangunan yang tidak ramah lingkungan, seperti alih fungsi lahan yang mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air. "Pemerintah harus tegas dalam menindak pembangunan yang melanggar aturan tata ruang. Kalau tidak, dampaknya akan semakin buruk ke depan," tambahnya.
Ketua DPD 1 LSM Gempa Indonesia mendesak pemerintah Kota Kendari untuk segera mengambil langkah nyata dalam mengatasi permasalahan ini. Ia juga mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, untuk bersama-sama menjaga lingkungan. "Kesadaran kolektif sangat penting, tapi tanggung jawab terbesar tetap ada di tangan pemerintah sebagai pengambil kebijakan," tegasnya.
Banjir yang terjadi di beberapa titik seperti Di Kelurahan Lalodati Kota Kendari Dimana selalu menjadi banjir dijalan utama dam pemukiman warga telah mengakibatkan kerugian material bagi warga. Tidak sedikit rumah yang terendam, aktivitas masyarakat terganggu, dan ancaman penyakit akibat genangan air semakin tinggi.
Dengan adanya kritik dan masukan ini, diharapkan pemerintah segera merumuskan solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir, seperti perbaikan sistem drainase, penanaman pohon di kawasan rawan banjir, dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
(Mgi/Ridwan Umar)