top of page

Hangat di Hari Natal! Pertemuan Akseptor KB Implan di Turatea Tuai Apresiasi Publik

  • Gambar penulis: Ridwan Umar
    Ridwan Umar
  • 5 hari yang lalu
  • 2 menit membaca
ree

Hangat di Hari Natal! Pertemuan Akseptor KB Implan di Turatea Tuai Apresiasi Publik



Jeneponto – Momentum Hari Raya Natal dimanfaatkan secara humanis oleh BKKBN bersama PKM Bontomatene dengan menggelar pertemuan akseptor KB Implan di Desa Paitana, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berlangsung penuh kehangatan, transparansi, dan kepedulian sosial, khususnya bagi masyarakat lintas latar belakang.



Pertemuan tersebut tidak sekadar agenda seremonial, namun menjadi ruang dialog terbuka antara tenaga kesehatan, penyuluh KB, dan para akseptor. Edukasi tentang manfaat KB implan, kesehatan reproduksi, serta perencanaan keluarga berkelanjutan disampaikan secara lugas dan mudah dipahami, menepis berbagai isu liar dan informasi keliru yang selama ini beredar di masyarakat.



Yang membuat kegiatan ini semakin menyentuh dan “panas secara positif”, panitia juga membagikan makanan serta cendera mata kepada para peserta. Langkah ini dinilai sebagai bentuk kepedulian nyata negara terhadap warganya, tanpa memandang perbedaan agama maupun latar sosial. Pelaksanaan yang bertepatan dengan Hari Natal bagi umat Kristiani justru mempertegas nilai toleransi dan kebersamaan di Bumi Turatea.



Perwakilan BKKBN menegaskan bahwa program KB adalah hak semua warga negara dan harus dijalankan secara inklusif, transparan, serta berkeadilan.

“Ini bukan sekadar program kesehatan, tapi investasi masa depan keluarga dan daerah,” tegasnya.



Sementara itu, pihak PKM Bontomatene memastikan seluruh proses pelayanan KB implan dilakukan sesuai prosedur medis, tanpa paksaan, dan berbasis persetujuan penuh dari akseptor. Hal ini sekaligus membantah anggapan miring bahwa program KB dijalankan secara tertutup atau tidak manusiawi.



Warga Desa Paitana menyambut baik kegiatan ini. Mereka berharap program serupa terus berlanjut dan tidak hanya muncul pada momen tertentu.



“Beginilah seharusnya pelayanan publik, hadir, peduli, dan menyentuh langsung masyarakat,” ujar salah satu akseptor.



Kegiatan ini menjadi tamparan halus bagi pihak-pihak yang selama ini menilai program KB sekadar formalitas. Di Turatea, KB dibuktikan hadir dengan wajah ramah, penuh empati, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan serta toleransi.

KB bukan sekadar alat kontrasepsi—ini tentang masa depan keluarga, kesehatan ibu, dan kualitas generasi Jeneponto ke depan.


Laporan : awing mahfuji


( Mgi / Rdj )

 
 
bottom of page