Ketua DPP LSM Gempa Indonesia: "Aksi Kang Dedi Mulyadi Bukan Pencitraan, Tapi Wujud Ketulusan dan Kasih Sayang"
- Ridwan Umar
- 5 hari yang lalu
- 2 menit membaca

"Aksi Kang Dedi Mulyadi Bukan Pencitraan, Tapi Wujud Ketulusan dan Kasih Sayang"
Sul-sel, -- Ketua DPP LSM Gempa Indonesia, Amiruddin SH Karaeng Tinggi, memberikan apresiasi tinggi terhadap tindakan Kang Dedi Mulyadi yang dengan rela menceburkan dirinya ke tumpukan sampah dalam salah satu kegiatannya di tengah masyarakat. Menurut Amiruddin, tindakan tersebut bukanlah sebuah pencitraan, melainkan wujud nyata keikhlasan dan kepedulian terhadap persoalan rakyat.

"Kalau itu dianggap pencitraan, maka seharusnya gubernur, bupati, dan walikota di seluruh Indonesia bisa melakukan hal yang sama. Tapi kenyataannya, dari 37 Gubernur 415 Bupati dan 93 Walikota di seluruh Indonesia, tidak ada satupun yang bisa menyamai apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat," ujar Amiruddin, Minggu (25/5/2025).
Amiruddin menegaskan bahwa Kang Dedi Mulyadi memiliki karakter yang tulus dalam setiap perbuatannya. "Apa yang dilakukan Kang Dedi bukan untuk dipuji, bukan untuk mencari popularitas. Beliau melakukannya dengan ikhlas. Itu terlihat jelas dari raut wajahnya," tambahnya.

Lebih lanjut, Amiruddin mengatakan bahwa agama pun mengajarkan bahwa setiap amal dan perbuatan harus didasari dengan niat yang tulus semata-mata karena Allah SWT. Dalam hal ini, menurutnya, Kang Dedi telah menunjukkan contoh nyata.

"Kang Dedi juga dikenal sebagai pribadi yang gemar bersedekah dan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat. Bukan untuk pencitraan, tapi karena dorongan keimanan dan kasih sayang. Beliau melakukannya hanya karena Allah semata," tutur Amiruddin.
Menurutnya, naluri kemanusiaan dan rasa kasih sayang yang dimiliki oleh Kang Dedi Mulyadi merupakan sifat yang mencerminkan salah satu sifat mulia Allah SWT, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim.

"Pemimpin seperti inilah yang seharusnya menjadi panutan. Pemimpin yang bukan hanya hadir dengan jabatan, tetapi juga dengan hati. Kang Dedi Mulyadi telah menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati adalah ketika seseorang mampu merasakan langsung derita rakyat dan hadir untuk mereka dengan penuh cinta dan keikhlasan," pungkas Amiruddin.
Edisi 2.
(MGI/ Redaksi)